Development of Entrepreneurial Character in Farmers Through Extension Activities

Authors

  • Maria Yenitriana Sila Universitas Timor
  • Fransiskus Markus Pereto Keraf Universitas Timor
  • Marsianus Falo Universitas Timor
  • Oktovianus Tabenu Universitas Timor
  • Simon Juan Kune Universitas Timor

DOI:

https://doi.org/10.37010/nuc.v5i02.1796

Keywords:

entrepeneurial character, shallot farmers, agriculutural extension

Abstract

The research problem stems from the lack of entrepreneurial character in farming, due to the absence of routine extension activities. This study aims to identify the factors related to entrepreneurial character through red onion extension activities in Jak Village, Miomaffo Timur District, North Central Timor Regency. The data analysis model used in this study is Spearman Rank Correlation Test Analysis. The data collected includes both primary and secondary data. Data analysis uses Spearman rank correlation analysis to identify factors associated with entrepreneurial character through red onion extension activities in Jak Village, Miomaffo Timur District, North Central Timor Regency. The results of this study show that work ethic and responsibility, innovative behavior, and courage have a positive association with the level of participation in agricultural extension activities. This relationship is most prominent in aspects of seed selection, planting, as well as harvesting and post-harvest activities. These findings highlight the importance of considering the personal characteristics of farmers when designing and implementing effective agricultural extension programs.

References

Arimbawa, (2020). Operasional pembangunan pertanian harus dikaitkan dengan pembangunan di sektor pengembangan sumber daya manusia dalam rangka mempercepat pertumbuhan wilayah dan pembangunan perdesaan serta mendorong tumbuhnya investasi di bidang pertanian.

Menurut Andarusni, Alfansyur dan Mariyani (2020).Dalam penelitiannya tentang “ Seni Mengelola Data: Penerapan Triangulasi Teknik, Sumber Dan Waktu Pada Penelitian Pendidikan Sosial” Jurnal Kajian, Penelitian & Pengembangan Pendidikan Sejarah-Vol.5 (2):146-150 ISSN:2549-7332.

Abdulah, D. Rahmawati, dan Panigoro (2021). “Peran penyuluh pertanian terhadap meningkatkan partisipasi petani di Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo”

Aslamia. Mardin. Awaluddin Hamzah (2017) “Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani Di Kelurahan Mata Bubu Kecamatan Poasia Kota Kendari” Jurnal ilmiah membangun desa dan pertanian- Vol.2

(1):6-9 ISSN:2527 2748. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO.

Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, (2009). Pengumpulan data sebaiknya ditetapkan topiknya secara spesifik, kemudian dapat dikembangkan menjadi berbagai bentuk pertanyaan yang lebih mendalam guna memperoleh data yang lebih akurat.

Afyolanda, (2018). “ Strategi Pengembangan Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa”

Badan Pusat Statistik. (2018) Kecamatan Pasongsongan Dalam Angka 2018 : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep.

Bungin, (2007). Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai.

Ban, A.W. vanden, 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius

BPS Kab. TTU, 2020. Timor Tengah Utara dalam angka 2020. Kefamenanu: Badan Pusat Statistik Kabupaten TTU

Ceunfin, Yohanes Krisantus Liu (2018). Mayoritas petani melakukan usahatani komoditas hortikultura seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Tetapi tidak jarang juga tumpang sari dengan tanaman lain.

Cahya, Dewi, dan Sayu Ketut Sutrisna (2013). Karakter wirausaha juga berkaitan dengan karakteristik personal yang meliputi kepemimpinan, percaya diri, motivasi, keuletan, dan sifat lainnya yang terkait dengan pribadi seseorang.

Chittithaworn, G.W Mukti, R.A.B Kusumo dan Deliana (2011). Dapat diukur dari kelansungan hidup usaha, perolehan laba, pertumbuhan penjualan, jumlah pekerja, perasaan bahagia variable lain yang terikat dengan keberhasilan usahatani.

Delmar (1996). Memberikan model umum yang menjelaskan tentang faktor- faktor yang menentukan perilaku kewirausahaan. Oleh karena itu, perilaku kewirausahaan petani akan diamati dari tindakan-tindakan yang dilakukan petani wirausaha dalam mengelola bisnis pertanian.

Deptan (2007) dalam Songi, Baruwadi dan Rauf (2018). Kebiasaan masyarakat Indonesia yang menambahkannya ke dalam setiap menu makanan untuk memberi aroma dan dapat membangkitkan selera makan. Selain untuk peyedap rasa dalam makanan, tanaman ini juga bisa digunakan sebagai obat.

Falo, Marsianus (2022). "FARMERS'PERSPECTIVES ON THE ROLE OF SPECIAL EFFORT PROGRAM EXTENDERS (UPSUS) IN NORTH

TIMOR DISTRICT." International Journal of Scientific Research and Management (IJSRM) 10.03 : 336-347.

Handayani, Furry. Sutadji. A. Margono (2015)“ Analisis Persepsi Petani Terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian Lapangan Dalam Pembangunan Pertanian Di Kabupaten Kutai Timur” Journal Administrative Reform- (2015) 3 (2) : 276-285 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.

Hasnudi, (2018). Lahan kering memiliki unsur tanah yang kadar airnya terbatas dibandingkan dengan tanah basah itu sendiri. Secara teoritis, lahan kering di Indonesia dibedakan dalam dua kategori, yaitu : (i) Lahan kering beriklim kering, banyak terdapat di kawasan timur Indonesia, dan (ii) Lahan kering beriklim basah, banyak ditemui di kawasan barat Indonesia.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_merah).

Inten, Sekar. Dewi Elviana dan Budi Rosen Nover (2017) “Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Peningkatan Pendapatan Petani Komoditas Padi Di Kecamatan Tanjungselor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara” Jurnal Agrifor-Volume XVI Nomor 1 Maret : 2017 ISSN P : 1412-6885

Keraf, F. M. P., & Feka, Y. S (2022). PENGEMBANGAN KARAKTER NASIONALISME KELOMPOK TANI DI WILAYAH PERBATASANM

MELALUI PEMBIASAAN. Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter,5(1), 45-49.

Keraf, F. M. P., Nurlailah & Kolo, L. F. (2023). Mengembangkan Karakter Wirausaha Kelompok Wanita Tani melalui Penerapan Living Values Education di Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) Sukamaju, Desa Ajaobaki, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Agrimor : Jurnal Agribisnis Lahan Kering,8(1), 1-6

Kurniati, A. S. (2019). “Strategi Pengembangan Usahatani Bawang Merah Di Desa Sungai Geringging Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Provinsi Riau”. Jurnal Dinamika Pertanian Edisi XXXV Nomor 1 April 2019 (41-50)

Mardani, Gustiana (2017). Usahatani itu sendiri merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pertanian sebagai bentuk bagaimana individu dapat mengalokasikan dan mengelola sumber daya yang tersedia baik secara efektif dan secara efisien dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas agar mendapat keuntungan yang tinggi.

Mulyani, Nursyamsi dan Harnowo (2016). Kegiatan sector pertanian dapat dilakukan pada lahan pertanian, yang diharapkan pada lahan subur dan dibedakan menjadi lahan kering dan lahan basah.

Mano, (2020). Bawang merah merupakan tanaman musim yang berbentuk rumput, berbatang pendek dan berakar serabut, daunnya panjang serta beronga seperti pipa. Pangkal daunnya dapat berubah fungsi seprti menjadi umbi pais.

Maulina, (2014). Analisis Koerelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut Tingkat Hubungan Korelasi : Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Kuat dan Sangat Kuat.

Nur’aini, (2019). Kegiatan usahatani bawang merah yang dilakukan oleh petani sudah begitu lama karena petani meyakini bahwa berusahatani bawang merah sangat membantu dalam perolehan pendapatan bagi keluarga, hal. 1- 11

Pitria, (2017). Uji Korelasi Rank Spearman merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara viriabel independen dengan variabel dependen.

Pradana & Riventiary, (2016). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Hal. 80

Ridwan, Syukri dan Badarussyamsi (2012). Metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan mengenai masalah yang diteliti yang terjadi dilapangan.

Rangkuti, Khairunisa. Mailina Harahap. Wien Rezeki. (2018) “Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani Tanaman Kopi (Caffea) (Studi Kasus: Di Desa Jongok Raya Kec. Bandar Kab. Bener Meriah)” Jurnal-April 2018 Volume 01 No 02 128 Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian.UMSU.Medan.

Rismawati & Asnayani (2019). Metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah.

Suharto, (2016). Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikan hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, sumber data antara variabel tidak hasrus sama.

Soemadi, W. (1997). Hortikultura: Tanaman Hias –Buah – Sayuran. Solo: Aneka

Sugiyono, (2006). Mengatakan bahwa Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi terhadap individu atau kelompok terkait

dengan fenomena sosial yang sedang menjadi objek penelitian.

Sutopo, (2006) Proses pengumpulan data penelitian kualitatif maka akan menyesatkan arah penelitian dan mengaburkan karakteristik atas dasar paradigma penelitiannya.

Sutopo, (2002). Pengamatan juga dilaksanakan dengan mencatat hal/kondisi yang sedang berlangsung menurut apaadanya (kondisi aslinya).

Suharyono, (2017). Karakter Wirausaha. “1.Motif berprestasi, 2.Selalu perspektif,

Serdaya cipta tinggi, 4.Memiliki perilaku inovatif tinggi, 5.Memiliki komitmen dalam pekerjaan, 6.Memiliki etos kerja dan tanggung jawab,

Mandiri atau tidak tergantung pada orang lain, 8.Berani menghadapi resiko, 9.Selalu mencari peluang 10.Memiliki jiwa kepemimpinan, 11.Memiliki keamampuan manajerial, 12.Memiliki kemampuan personal”. Jurnal Ilmu dan Budaya, Vol. 40, No.56,Mei 2017, 1-36

Umboh, E.M., Engkeng,. & Munayan, H. (2020). kegiatan penyuluhan adalah proses perubahan perilaku dikalangan masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya.

Wannekers dan Thurik (1999). kewirausahaan merupakan faktor utama yang mempengaruhi pergerakan ekonomi dengan memperkenalkan inovasi, menyediakan pekerjaan, meningkatkan persaingan dan kesejahteraan masyarakat.

Wijaya, (2018). Strategi pengembangan adalah usaha menyeluruh yang memerlukan dukungan dari pimpinan atas yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas dan kesehatan organisasi melalui penggunaan beberapa teknik intervensi dengan menerapkan pengetahuan yang berasal dari ilmu-ilmu perilaku.

Wijaya, (2018:120-121). Triangulasi data merupakan teknik pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

Published

2024-11-15

How to Cite

Sila, M. Y., Keraf, F. M. P., Falo, M., Tabenu, O., & Kune, S. J. (2024). Development of Entrepreneurial Character in Farmers Through Extension Activities. NUCLEUS, 5(02), 166–183. https://doi.org/10.37010/nuc.v5i02.1796

Issue

Section

Artikel
Abstract viewed = 74 times